Mengapa Perlu Survei Pemilu dan Pilkada – Di era demokrasi seperti sekarang ini, pemilihan kepala daerah dilakukan secara langsung (Pilkada) sehingga memberikan kebebasan sepenuhnya bagi masyarakat pemilih untuk menentukan siapa kandidat kepala daerah yang akan mereka pilih.
Daftar Isi
Survei Pemilu dan Pilkada
Kandidat yang akan dipilih masyarakat menjadi sangat tergantung pada popularitas (keterkenalan) yang bersangkutan di masyarakat pemilihnya. Tingkat popularitas para kandidat itu bisa diukur dengan metode ilmiah yang akurat, yakni survei popularitas bagi kandidat.
Hasil survei tersebut dapat menjadi masukan amat penting untuk melihat secara riil kekuatan dan kelemahan kandidat sekaligus untuk menghadapi masa kampanye yang akan segera dilakukan.Â
Hasil survei juga membimbing kandidat dan tim sukses tentang apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan peluang terpilih dalam Pilkada nanti.
Informasi tentang pendapat, aspirasi dan harapan warga negara/masyarakat juga mutlak bagi karir politik dari calon pejabat-pejabat publik atau yang sedang menjabat (incumbent).Â
Karir politik mereka juga ditentukan sejauh mana mereka responsif terhadap partisipasi warga negara tersebut.
Manfaat Survei Pilkada?
1# Mengetahui Popularitas dan Kemungkinan Tingkat Keterpilihannya (Electability)
Seberapa luas pemilih setempat mengenal kandidat. Dalam Pemilihan Kepala Daerah secara langsung, popularitas adalah modal paling dasar yang harus dipunyai oleh seorang kandidat.Â
Survei berguna untuk ini mengukur sejauh mana tingkat pengenalan publik terhadap kandidat. Bagaimana tingkat kesukaan publik terhadap kandidat?Â
Faktor apa saja yang disukai dan tidak disukai dari seorang kandidat? Bagaimana perbandingan popularitas seorang kandidat dibandingkan kandidat lain, kapan kandidat mendapat dukungan kuat dan kapan melemah.
2# Mengetahui Pandangan Pemilih Terhadap Isu-Isu Penting di Daerahnya (problem & Issue mapping)
Issuu mapping yang dapat digali adalah sebagai berikut
- Bagaimana penilaian masyarakat atas isu penting di daerah saat ini?
- Isu-isu apa yang dianggap penting?Â
- Bagaimana sikap mereka terhadap satu isu tertentu?Â
- Berapa banyak yang pro dan kontra?Â
- Sejauh mana pemilih cukup terlibat atau tidak dengan isu dan persoalan di daerah?Â
- Program apa yang diinginkan oleh pemilih?Â
- Kebijakan apa yang dibutuhkan oleh pemilih setempat?Â
- Tindakan apa yang menurut pemilih penting dilakukan?Â
- Prioritas apa saja yang diinginkan oleh mereka?
3# Mengetahui Tingkat Kepuasaan Publik terhadap Berbagai Kebijakan dan Kinerja Pemerintah Daerah Yang Sedang Berjalan.
Salah satu kandidat utama pilkada biasanya adalah pejabat yang sedang memerintah. Apakah kepala daerah yang sekarang dianggap sukses atau gagal?Â
Kalau sukses atau gagal, apa sebabnya?Â
Apakah pemilih puas atau tidak puas dengan berbagai kebijakan pembangunan yang telah dibuat? Mana kebijakan yang pemilih ingin teruskan atau hentikan?Â
Pendapat publik mengenai kebijakan pembangunan ini diperlukan untuk mengambil langkah yang tepat ketika kepala daerah yang baru sudah terpilih.
4# Membantu meningkatkan dan mempertajam Strategi dan penggunaan Medium Kampanye secara Lebih Efektif (Determinasi).
Apa yang seharusnya dilakukan oleh kandidat untuk merebut hati pemilih?Â
Isu apa saja yang bisa dijual untuk membangkitkan sentimen positif dari pemilih?Â
Medium apa yang paling efektif dan efisien untuk menjangkau pemilih? Media apa dan mana yang paling berpengaruh di suatu daerah?Â
Survei memberikan gambaran bagi kandidat dan tim suksesnya mengambil tindakan yang benar, yang didukung oleh publik.Â
Dan mungkin masih banyak lagi manfaat dari survei politik lainya, oleh karena itu survei dapat menjadi sumber informasi yang berharga untuk mengetahui bagaimana keinginan publik. Dengan data yang benar itu, bisa dirancang strategi kampanye yang baik.Macam-macam survei
1# Snapshot Survei
Survei pemilu akan dilakukan satu kali. Tujuannya adalah memotret suara pemilih dalam satu kesempatan ( periode waktu tertentu). Survei ini dapat dilakukan menjelang hari pemilihan atau beberapa bulan sebelum pemilihan.Â
Survei yang dilakukan menjelang hari pemilihan lebih ditujukan untuk mengetahui potensi suara yang bisa didapatkan kandidat kepala daerah.
Sementara survei yang dilakukan jauh sebelum hari pemilihan dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran pemilih dan pilihan strategi untuk menarik pemilih.Â
Apapun tujuannya survei dilakukan satu kali saja sehingga dapat menghemat biaya.Â
Tetapi kelemahannya, karena dilakukan satu kali tidak bisa merekam pergerakan suara pemilih. Kita tidak bisa mengetahui suara pemilih dari satu waktu ke waktu lain.
2# Panel Survei (Longitudinal)
Panel survey adalah jenis survei untuk mengukur opini publik yang dilakukan secara periodik ( longitudinal).Â
Berbeda dengan snapshot survei yang hanya mengukur opini publik dalam satu periode waktu, survei ini justru ingin melakukan survei secara periodik dalam jangka waktu tertentu.Â
Tujuan dari tracking survei adalah membandingkan dari satu waktu ke waktu lain, pergerakan opini publik.Â
Dengan demikian, panel survei tidak hanya berpretensi memotret opini publik, tetapi juga memotret pergerakan dan perubahan opini publik.Â
Bagaimana suara pemilih dari satu waktu ke waktu lain. Apakah suara kandidat kepala daerah naik atau turun. Kalau naik kenapa dan kalau turun apa sebabnya.Â
Panel survey juga berguna untuk mengevaluasi strategi. Apakah pilihan strategi yang diambil kandidat kepala daerah berguna atau tidak dalam mendongkrak suara pemilih. Kalau tidak, pilihan strategi apa yang bisa diambil dan sebagainya.
3# Tracking Survei
Tracking survei hampir mirip dengan panel survey. Keduanya dimaksudkan untuk merekam pergerakan suara pemilih.Â
Sama dengan panel survei, tracking survei pemilu dilakukan beberapa kali. Yang membedakan adalah pada responden yang diwawancarai.Â
Pada panel survei, wawancara akan dilakukan pada responden yang sama ( orang yang sama) dengan memilih sampel yang representatif, dari sampel yang terpilih itu akan terus menerus diwawancarai secara periodik.Â
Sementara pada tracking survei, orang yang diwawancarai berbeda dari satu waktu ke waktu lain tetapi diambil dengan prosedur dan populasi yang sama. Instrumen yang dipakai dan metode penarikan sampel sama dari satu periode ke periode lain.
Metode Survei
Metode survei populer adalah mengacu kepada prinsip probabilitas dalam penarikan sampel, yaitu dengan menggunakan teknik multistage random sampling.Â
Dengan teknik tersebut dimungkinkan setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi responden, sehingga pengukuran pendapat dapat dilakukan dengan hanya melibatkan sedikit responden.Â
Meski tanpa melibatkan semua anggota populasi, hasil survei dapat digeneralisasikan sebagai representasi populasi.
Kaidah yang harus di ikuti
- Metode penarikan sampel: Multistage random sampling
- Jumlah responden minimal 400 (margin of error ± 5% pada tingkat kepercayaan 95%)
- Pengumpulan data: Wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner
- Kendali mutu survei: Pewawancara berstatus minimal mahasiswa dan mendapatkan pelatihan. Wawancara dilakukan kontrol secara sistematis dengan melakukan cek ulang di lapangan (spot check) sebanyak 20 persen dari seluruh responden
- Validasi data: Perbandingan karakteristik demografis dari sampel yang diperoleh dari survei dengan populasi yang diperoleh lewat sensus (BPS)/ DPT
Contoh Program Survei
- Survei Pemilu Nasional (Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden)
- Survei Pemilu Lokal atau Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung (Pilkada) baik ditingkat Provinsi, kabupaten dan Kota.
- Survei Evaluasi Publik atas Kinerja Lembaga Eksekutif, Lembaga Legislatif, maupun Yudikatif pada tingkat nasional maupun lokal
- Survei Evaluasi atas Kinerja Parpol, Kelompok-kelompok Kepentingan, Ormas atau Civil Society.
- Preferensi publik atas kebijakan-kebijakan publik nasional maupun daerah
- Survei Evaluasi publik atas hubungan antar negara dan masalah-masalah internasional.